Sabtu, 23 November 2013

Dan Aku Tidak Pernah Lelah,,,

Kelanaku, andai saja engkau berikan sedikit kepercayaan atas setiap langkah yang ku ambil, atas setiap senyum yang ku lemparkan, atas setiap sapaan yang ku terima dan setiap yang ku lakukan. Kelanaku, jika boleh hati yang selalu diselimuti gundah ini bertanya, sepenting apa aku ini untukmu? sejauh mana kehadiranku memberimu kenyamanan dan kedamaian untuk jiwamu? adakah sikapku benar telah menyakitimu, merobek kepercayaanmu. Hingga tak tersisa sedikitpun untuk ku lagi.

Sudikiranya dikau melihat lebih dalam ke dalam hatiku, disana, jika diibaratkan hati ku seperti sebuah ruang, maka dindingnya terbuat dari namamu, langitnya dari wajahmu, lantainya dari senyummu. Jika sudah begitu, jika engkau dapat melihatnya, mungkinkah ada yang bisa singgah lagi disana? aku tak pernah lelah untuk menunggu kedewasaan mu, bahwa inilah aku hidup dengan cintamu.

Aku sedih dalam penantianku menunggu pengertianmu. Sungguh. Bertahun kita telah hidup bersama, masih saja kau pertanyakan kesetiaanku. Kadang aku berfikir, apa selama ini kau yang tidak merasakan kehadiranku? kadang aku juga bingung, mencari-cari dimana letak salahku. Aku berdoa, Tuhan,, turunkan satu cermin ajaib untukku agar aku bisa melihat dimana kesalahanku ketika cermin-cermin disini hanya berdiam diri saja saat aku bertanya.

Ketika kaki ku melangkah ini semata karena kehobianku, ku rasa engkau pun tahu tentang hal itu. Aku suka dengan alam, berpetualang, dengan laut dan segalanya. Dulu, saat kita belum sedekat ini. Ketika malam tiba, aku selalu menitip salam pada alam, angin, laut untuk sudikiranya kerinduanku dibawa kerelung hatimu, untuk memberitahumu bahwa ada satu hati disini menunggu. Dengan alam menjadi perantara rindu, saat mata tak bertemu dan semuanya berakhir ketika kau mengajak ku pergi tinggal bersamamu.

Disaat kau memutuskan untuk meminangku. Aku fikir kau telah mengertiku sepenuhnya, keinginanku, harapanku dan semua mimpi yang telah ku rangkaikan jika kelak adalah benar kamu yang akan menjadi imamku.

Aku menulis semua ini bukan karena aku telah lelah dalam memberimu pengertian, aku tidak akan pernah menyerah. Aku telah memilihmu sebagai belahan jiwa, sakit itu pun adalah pilihanku, hidup yang harus aku nikmati dengan segala sisa-sisa kesanggupanku.

Hingga hari ini, cintaku kian membesar. Keinginanku untuk terus berada disampingmu semakin timbul. Hanya yang ku perlukan sekarang kesabaran, kekuatan untuk terus mengayuh biduk indah ini ke tujuan hingga aku merasakan kau benar-benar telah mengartikan aku. Kau tetap Kelanaku, kemarin, hari ini dan seterusnya. Dan aku tidak akan pernah lelah menunggumu untuk mengertikan jalan hidupku.

0 komentar:

Posting Komentar