Selasa, 04 Desember 2012

Bulan

Poto. Net
Bulan ,,,
Aku hanya bisa diam, saat kau mencoba menghilang
Aku menatapmu dari sini
Dari balik kertas-kertas lusuhan

Bulan..
Sekalipun tanpamu hariku akan malam
Sekalipun senjaku memadam
Harus kau fahamkan, aku tak bisa mengejarmu

Jumat, 16 November 2012

Mengenal 5 Tipe Lansia

Net
Lanjut usia atau Lansia merupakan periode di mana seseorang telah mencapai kematangan dalam ukuran dan fungsi serta mengalami kemunduran dalam dirinya. Lansia dikategorikan yang berumur di atas 60 tahun.
Masalah kesehatan mental pada lansia dapat berasal dari 4 aspek yaitu fisik, psikologik, sosial dan ekonomi. Berbagai permasalahan dapat berupa emosi labil, mudah tersinggung, gampang merasa dilecehkan, kecewa, tidak bahagia, perasaan kehilangan, dan tidak berguna.

Kamis, 15 November 2012

DIA

Dia bukan sahabat, tak mau mendengar curhat seperti layaknya sahabat-sahabat lain yang sedang duduk disuatu tempat, lalu membicarakan tentang pasangan masing-masing. Tapi dia bisa hadir tiap saat. Dia juga bukan pacar, tempat sandaran lara ketika jiwa di jamah gulana. Tak buat jantung berdebar, tapi dia membuatku bahagia. Bahkan terkesan gila. Bayangkan saja, dijalan, dikantin, di ruang kuliah, aku tersenyum-senyum kala ia teringat. Apalagi musuh, tentu saja bukan. Ia tak membenciku disaat aku benar ataupun salah.

Nah, tentang wujudnya aku tak bisa ceritakan. Kumis tipis, hidung tegak, dagu meruncing, atau bahkan lainnya. Musabab aku sendiri, tak mengerti betul tentang fisiknya. Sungguh, aku tak melihat itu. Dia tak banyak meminta, seperti yang lainnya. "O, kamu harus ini, kamu harus itu" tidak pernah, sama sekali tidak pernah. Tapi dia hanya punya satu tawaran yang tak bisa ku tolak, yatiu kebahagian. Sungguh, dia seorang yang pemberi, yang tak butuh pamrih. Bahkan untuk menuntut aku harus setia.

Kalian bisa lihat, raut wajah daan bola mataku, dua garis nampak melengkung bening, di ujungnya ada garis pelangi. Diantara itulah dia berada, disekat-sekat yang hanya dapat dilihat dari dekat saja. Meski telah lama aku bersama dia, tak pernah sekalipun ku dengar bisikannya untuk terjebak ke dalam hal-hal yang dangkal ataupun dalam. Seperti mengajak nikah, atau bermesraan. Hmmmm, sama sepertiku yang tak suka diikat ataupun mengikat, berjanji lalu pergi.

Bagaimana bisa ku jelaskannya, tiada kata yang mampu terucap seakan membisu dalam deru, derunya nafas yang hanya terembus kearahnya. Dia datang untuk orang yang terpilih, seperti aku. Dia datang diam-diam muali dari sudut mata, pelan, seperti angin yang merayap lembut didaunan kala senja hari.

Rabu, 31 Oktober 2012

Metulak Panton NSA vs Etty

Poto. NSA
Nazar Shah Alam

Peuraho pawoh meulaboh malam
Jipeutron asam campli ngon lada
Kapijut tuboh meuhawoh badan
Sebab sang bintang jioh di mata


Peuraho pawoh meulaboh malam
Jipeuding asam campli ngon labu
Dak siminet troh gata po bintang
Teuga ju badan kapuleh rindu

Etty Joseberg Joseph


Peraho pawoh dalam geulumbang
Jiwoe oh malam keunoe u pante
Rindu lam hate sama ngon cut bang
Sang-sang di badan hana tuleng le

Si mirahpati dipoe oh malam
Beurujuk balam dipoe oh sinja
Rindu lam dada gram grum lam badan
Keunoe hai cut bang ta padu rasa

Kamis, 18 Oktober 2012

Kisah Yang Buntu




Dok.Pribadi
Ku pikir, tiada salahnya sesekali mengulik kenangan sebagai tanda aku pernah ada, mungkin ada yang tersisa di balik puing-puing asa yang telah tumbang kemarin lalu. Ku rebahkan raga pada tilam. Aku tak menyesali apa yang telah terjadi, hanya saja sebuah kepergian yang begitu tiba-tiba menghanyutkan jiwa, seperti merebut paksa apa yang telah menyatu dalam jiwaku. Manusia mana yang sanggup hidup tanpa jiwa ? Mungkin aku telah mati, disilam itu.

Minggu, 26 Agustus 2012

Doda Idi


Acehpost

Doda idi doda idang
Geulayang blang ka putoh taloe
Beurijang rayek si Banta seudang
Jak tulong prang musoh nanggroe
Jelang siang, Po Minah bersila di lantai papan. Kaki kanannya menjulur ke depan, sedang kirinya dilipat empat puluh lima derajat. Tangan kirinya menopang pelipis sementara siku menekan paha, tangan kanannya menarik tali ayunan. Sambil mengunyah sirih, kepala mengangguk-angguk,  ke kiri dan kanan, sembari mengucapkan syair di atas. Liur merah—bekas kunyahan sirih—melumuri bibirnya. Sinyak Puteh tertidur pulas, seperti seseorang baru saja terlena oleh buluh perindu yang ditiupkan penyair.

Kamis, 14 Juni 2012

Kosong


net

Berbicara tentang hati yang kosong. Seperti sebuah bilik tanpa udara. Tiada kehidupan didalamnya bahkan hanya sekedar laba-laba. Ya, kosong. Hanya kosong.

Aku lupa kapan aku bertemu atau memang tidak bertemu sehingga kini begitu kosong. Sangat kosong. Bagaimana bisa kau percaya? ada yang tak ada ketika yang tak ada itu tak ada.  Mungkin itulah kosong.
Kemana ku cari penawarnya, o bahkan mungkin bukan penawarnya tapi isinya. Hati meramu sebuah rasa, begitu sedap dalam hayalan, dalam mimpi. Aku ingin merasa yang nyata. seperti apa itu?.

Senin, 11 Juni 2012

Aduh


Ku takut tak sempat ataupun bisa nanti aku tak ingat. Makanya ku tulis cepat-cepat. Dimalam yang gelap dengan dingin diluar mengendap, tapi aku berkeringat. Ku nyalakan laptop untuk menerangi , hanya untuk aku meratap. Betapa ku berikan luang, pada ruang yang membuat ku pengap.  Ku katakan untuk kedua kalinya aku tersesat dalam senyum yang menyengat, dalam tatap yang sedap. Hatiku pun merapat-rapat.

Sabtu, 09 Juni 2012

Perempuan Taluk di Aceh Rayeuk


Poto.dara
“kasadonyo habieh” airmata menggelinding diantara kedua pipinya yang mulai keriput. Saat ia mulai bangkit, rumahnya yang ia diami dilahap sijago merah. Hanya meninggalkan sehelai baju yang melekat dibadan. ***
Anismadar  42 tahun begitu lihai dalam menggorengkan pisang cakarnya, diambil beberapa yang telah diiris kemudian dicelupkan ke dalam tepung dan berakhir pada minyak yang sedang panas dalam dua buah kuali. Pembeli pun kian berdatangan, 5 ribu sampai 15 ribu rupiah siap di kantongi Kak Anis, begitu panggilannya.

Sabtu, 05 Mei 2012

Masyarakat Obyek Elite Politik Semata

Net
Matahari baru saja bangkit dari peraduannya, saat itu Mukhtar (40 tahun) mangayun langkah meninggalkan rumah kontrakannya. Laki-laki yang bermukim di Kajhu ini bergegas menuju tempat kerjanya di Desa Peunayong, Banda Aceh. Ia sehari-hari bekerja sebagai tukang jahit di sebuah Tailor. Pergi jam 8.00 pagi dan pulang ketika matahari telah membenamkan cahaya emasnya. Pekerjaan itu telah dilakukannya bertahun-tahun dan tentunya sudah  beberapa kali ikut terlibat dalam  Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Aceh.

Selasa, 03 April 2012

Lautan Cinta

Poto Net
Laut yang mengeratkan cinta kita
Kau masih ingat?
Saat kau berjanji, takkan berhenti berenang di laut sebelum kau temukan jawaban dariku
Dan aku datang memberikan jawaban yang kau harapkan begitu juga dengan hatiku.
Kau mengira hari itu adalah hari terakhirmu  sebelum laut dalam menelan tubuhmu yang penuh dengan cinta itu, dan itu adalah hal bodoh yang pernah ku terima dari seorang lelaki.
Tapi aku bahagia, gelombang menjadi salah satu saksi bisu bertemunya dua hati yang penuh dengan perbedaan.

Jumat, 27 Januari 2012

Pelantikan HMP Epid



Di pagi yang baru saja mengantar siang, aroma embunpun sedikitnya masih mengudara. Sepoi-sepoi berkejaran diantara pohon-pohon cemara yang berderet di depan bangunan petak yang mereka sebut ruang, kursi teratur dengan boardwhite yang menggantung di dinding.

Tidak berapa jauh dari ruang-ruang kecil itu, ada sebuah bangunan dengan tingkat tiganya masih dalam proses. Nampak beberapa lelaki yang sedang menyusun bata dan mengaduk semen. Namun di bawah bangunan berpamplet “ Akademik fakultas Kesehatan masyarakat” itu banyak mahasisiwa yang lalu lalang. Sekedar melihat-lihat papan pengumuman juga ada yang masuk kedalam ruang akademik itu.

Kamis, 26 Januari 2012

Si Pembuat Rencong


Lelaki itu (25), tubuhnya tampak bergoyang, terduduk dengan posisi menunduk. Kaki kanan disikukan, sementara sebelahnya lagi dibiarkan menjuntai, menyentuh tanah. Gerakan badannya, sekali kedepan, sesekali ke belakang. Kadang cepat kadang juga lambat. Tangan kanannya, memegang sebilah besi tipis, bergigi-gigi. Dan tangan kiri memegang sebilah kuningan. Lalu ia mempertemukan kedua bilah ditangannya, berkali-kali. Tubuhnya mengikuti gesekan itu, hingga kuningan itu tampak mengkilat. Begitulah seterusnya.

Lelaki disampingku itu bernama Maulidin, ia salah satu pembuat rencong di Baet. Selain ia, ada beberapa pemuda lainnya yang berketerampilan sama. Disana, di gubuk itu ia bersama lima rekan kerjanya saban hari mengikis kuningan-kuninang itu dengan sabar. 

Di gubuk itu, rekannya yang lain, ada yang sedang memanaskan besi. Setelah beberapa saat, hingga besi itu memerah dan berbara. Kemudian, besi yang seakan tak lagi pada wujudnya, di tumbuk-tumbuk dengan besi yang lainnya. Berulang-ulang. Hingga menjadi kerangka pedang.

Maulidin melakukan pekerjaan itu disela-sela kuliahnya yang kosong. Sebelum dan sehabis pulang kuliah, ia menghabiskan waktunya di gubuk yang memang tempat ia mensulap besi-besi itu menjadi sesuatu yang indah dan berharga.

Aku Bukan Anak Durhaka


Pagi sekali, matahari masih malu-malu menampakkan dirinya dibalik bukit. Seakan berlomba dengannya, perempuan berkulit sawo matang telah bangkit dan mengambil beberapa buku di atas meja yang berserakan setelah di baca semalam, hari ini ada ulangan mata kuliah kimia di kampus. Dengan cepat pintu di buka ia pun turun melewati satu persatu anak tangga tanpa meneguk segelas air putih pun. Maklum jarak yang di tempuh dengan jalan kaki sekitar satu kilometer dari kampusnya, ia memilih jalan kaki untuk menghemat uang saku. Hidup di kota tak semudah di kampung, memang.
Ia menyelusuri trotoar jalan, berjalan pelan sambil menikmati ukiran pagi begitu indah. Langit nan biru terbentang luas, udara tanpa debu, asap rokok dan kendaraan. Rimbunan kaki bukit yang hijau burung-burung beterbangan dari satu pohon ke pohon yang lainnya. Lukisan Tuhan yang tak mampu ditandingi manusia. Manusia seharusnya bersyukur bukan malah mengotak-ngatiknya. Ah langkah kakinya mengayun cepat meninggalkan pemandangan yang tak sedap itu.

Tawuran Dikalangan Remaja


Poto. Net
Baru-baru ini Aceh dikejutkan oleh tawuran antar pelajar. Ratusan pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 dan SMAN 8 Banda Aceh terlibat tawuran, (Selasa,4/10 BANDA ACEH—MICOM). Tawuran yang dipicu oleh sebuah tulisan di dinding kelas yang bernada ejekan. Sehingga pelajar yang merasa sekolahnya terejek melempar batu kearah pelajar yang mengejek. Terjadilah saling lempar batu yang berakibat pada tawuran.
Sepele memang, hanya berawal dari sebuah tulisan hingga berakibat tawuran lalu lahirnya korban-korban. Namun masih beruntung tawuran yang terjadi kamarin tidak sampai menelan korban jiwa selain dari bangunan sekolah seperti kaca jendelanya pecah, pagar roboh dan sepeda motor yang hancur. Kerugian hanya di segi material saja. Lalu coba kita lihat tawuran yang terjadi di luar Aceh, berapa orang yang mengalami luka-luka serta kerugian materialnya. Tidak hanya dari pihak yang terlibat lansung tapi juga dampaknya terhadap masyarakat atau pengguna jalan.