Kamis, 27 November 2014

Bila Hati Bicara

net

Bola mataku tak pernah jauh dari apa yang ingin ku lihat, ia sesosok yang mengitari ruang fikir, ruang mata dan ruang hati. Sesosok yang mengubah luka kerinduan menjadi setiap nafas yang dipenuhi oleh keinginan dan harapan. Inilah yang kuyakini sebuah cinta, lewat hati yang berbicara.

Tapi nyatanya sesuatu telah merubah segalanya, sesuatu yang belum mau berpihak untuk ku dari kemarin hingga hari ini. Sesosok yang terus ingin ku lihat kian memudar dalam ruang dan waktu, entah apa alasannya. Bila pun begitu, aku tidak akan memaksa hati lagi untuk mengenang jika itu juga sebuah kelukaan. 

Lewat hati yang berbicara, aku juga akan pergi dengan senyuman seperti hari kemarin. Barangkali tempatku memang bukan dihatinya, namun sampaikapan tabir belahan hati itu akan terkuak, hanya Tuhan yang tahu. Aku menunggu jalanNya, yang ku yakini sudah ku lakukan. Lewat hati yang berbicara.

Kita pernah berjalan seiringan namun ditengah jalan, kita kembali dan berbelok arah, aku kekiri kamu ke kanan.
Kita pernah berjanji, aku menunggumu hingga lelah. Namun yang ku tunggu tak pernah terlihat batang hidungnya.
Kita pernah menempuh perjalanan jauh, tapi kita seperti tak saling mengenal. Ku temukan kamu dengan cerita yang berbeda.
Kita pernah bertemu, hanya beberapa saat, kemudian kau tinggalkan aku sendiri dan kamu pergi menyusul janji lain

0 komentar:

Posting Komentar