Selasa, 16 Desember 2014

Di balik jeruji besi

net
Entah apa alasanya, ia melakukan kesalahan. Polisi memvonis ia bersalah. Di balik jeruji besi aku menatapnya diam, tubuh yang selama ini ku dekap kini mendekam disana. Aku menemui petugas agar bisa bertemu dengannya. Lalu petugas memberi ku waktu 5 menit, waktu yang sangat singkat untuk bertemu orang yang selama ini ku cintai. 

Aku bahkan merasa takut, takut ia akan melukaiku sekalipun ia suamiku. Aku hanya berdiri di pintu jeruji, aku melihatnya berbeda, potongan rambutnya tak sama, wajah ditekuk dalam. Dengan diam ia mendekatiku, wajahnya kian ku kenal, wajahnya persis seperti dulu. Aku dan dia hanya terdiam, tak ada air mata ataupun kata-kata untuk bersapa. 

Garis wajahnya biasa, tiada lara ataupun bahagia. Ia mendekati ku pelan. Terdiam. Tapi ku sadari hati dan fikiranku saat itu berkecamuk. Akankah kami bertemu lagi, melanjutkan cerita yang telah tertulis atau mati di pembatas jeruji ini? ciuman terakhirnya mengantarkan aku pergi meninggalkannya, waktuku menemuinya telah habis. Ia menghilang dibalik jeruji. Aku pun pergi. 

Alasan yang tak pernah ku dapatkan, kenapa ia berurusan dengan hukum?




Setui, 16 Desember 2014

0 komentar:

Posting Komentar