Rabu, 04 Maret 2015

Takdir Tuhan


net
Wahai kau yang bersembunyi di ujung malam, lama kita tak menyapa, apa kabar malammu? seringkah turun hujan? sehatkah ragamu? tenangkah hatimu? bahagiakah hidupmu? 

Mungkin aku terlalu banyak bertanya, akhir-akhir ini aku memang begitu cerewet. Entahlah... tapi disinilah aku bisa bertanya sebanyak-banyaknya, tanpa dimarahi atau tanpa dianggap ocehan belaka yang pada akhirnya sebuah kebosanan.

Aku tidak pedulikan itu, disini ruang jiwaku, aku bebas merayu siapapun yang ku inginkan walaupun tidak dianggap ada. Karena aku bukan yang terbaik dari yang ada. Aku juga tidak meminta untuk dipercayai. Dia terlahir dari sebuah kerinduan, dan kalian tidak bisa menemukan dia di dunia ini, tidak pula di dunia lain, tidak di dunia maya apalagi di dunia nyata. Dia tak ada.

Aku juga tidak menyebutnya di dalam hati, tidak di dalam doa dan tidak dimana-mana. Tapi ia jelas ada, aku tidak menunggunya tapi aku mengingatnya. 

Itulah dia,,, 

Jangan mengira aku sudah berubah, sebentuk keikhlasan lagi ku rajut pelan, dari halnya saat kau menyembunyikan wajah di ceruk malam. Sehiingga melahirkan benteng pekat yang menelan semua cerita. Aku sudah menerimanya sebagai takdir Tuhan. 



0 komentar:

Posting Komentar