Jumat, 29 Maret 2013

Siapa Lagi yang Bisa di Percaya?

Net
Sebaik-baiknya muhrim bagi seorang perempuan iyalah suaminya, tapi untuk tindakan kekerasan terkadang masih diragukan. Asal tahu saja, kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT masih dominan di Aceh dari beberapa kasus kekerasan yang dialami perempuan.

Kekalutan seorang perempuan pun kini beralasan, dibalik rasa takut karena banyak dari kaum-kaum lain yang tidak dapat dipercaya lagi. Tidak adanya rasa aman, terkadang membuat gerakan seorang perempuan itu tebatas. Semisal kekerasan yang dialami perempuan dalam komunitas atau kekerasan yang dilakukan oleh masyarakat, nah untuk kasus ini di Aceh berada di peringkat ke 2 setelah KDRT sejak dua tahun terakhir ini. 


Seperti hasil laporan dua tahunan kasus kekerasan terhadap perempuan oleh sejumlah aktifis perempuan dan HAM dibeberapa kabupaten kota di Aceh. Untuk kasus KDRT mencapai 403 kasus, sementara kasus dalam komunitas mencapai 148 kasus. Itu hanya beberapa kabupaten di Aceh, bagaimana dengan 23 kabupaten di Aceh lainnya?.

Lebih lagi, kekerasan terhadap perempuan dalam segala bentuk banyak dilakukan oleh orang-orang terdekatnya bahkan yang masih ada hubungan darah, seperti paman, teman, pacar, tetangga bahkan seorang Ayah dan banyak lagi lainnya. Lalu, siapa lagi yang betul-betul bisa dipercaya oleh seorang perempuan? dan bagaimana dengan keselamatan dan kenyaman seorang perempuan itu?

Jika untuk menghindari pelecehan seksual maka muhrim yang tepat adalah suami bagaimana dengan yang lainnya. Lalu bagaimana dengan perempuan yang masih dibawah umur atau anak-anak? kasus terhadap anak di Aceh juga meraup peringkat yang lumayan.

Mungkin sekarang kaum perempuan sedikit merasa nyaman dengan adanya qanun tentang perlindungan dan pemberdayaan pasca tiga kondisi yaitu, perempuan dalam masa konflik, pasca tsunami dan pasca perjanjian. Qanun ini diharapkan dapat meningkatkan  Kehidupan Perempuan Aceh yang lebih bermartabat. Lalu yang menjadi pertanyaannya sejauh mana qanun ini bisa diharapkan? dan  betul-betul menjadi payung bagi kegelisahan perempuan Aceh.

0 komentar:

Posting Komentar