* Bulan *
Jika ku ibaratkan ada sebuah hati seperti bulan yang sedang bersinar terang dimalam mu, adakah engkau mempercayainya?
Aku
tidak bermaksud untuk menjadi bulan di malammu. Sebab, jika gemerlap
dimalammu tak kunjung hilang, bulan hanya akan jadi bayangan semata yang
samar-samar hilang cahaya.
* Malam *
Biar
senandung indah malam yang mengabarkan segala resah ini keharibaan
hatimu, yang bahwasanya telah ku temukan perekat kepingan hati dalam
harumnya kasihmu.
Aku
menyukai mu seperti aku menyukai syair-syair cinta, tapi terkadang
syair-syair itu sulit di fahami. Kemudian aku di tempatkan dalam sumur
yang dipenuhi dengan airmata dan kesedihan, hanya karena sebuah syair
yang sulit ku fahami? Tuhan, ampunkanlah aku, fahamkan keinginan hatiku
*Hujan di Pagi Juni dan kesirnaan *
Ketika
tetes hujan pertama jatuh dari haribaan langit di pagi Juni, Tuhan,
seperti mengantarkan secangkir air untuk dahaga yang tak terlepaskan
bagi jiwa-jiwa yang dirundung sunyi. Tiada doa dan harapan yang dapat
kami pintakan selain dari tetesan itu dapat memekarkan pohon hati dalam
taman jiwa, semoga mendamaikan untuk mereka yang berjalan seiringan
dibawah rindangnya.
Kesirnaan ini seperti berjalan di pinggir pantai, ombak menghapus jejak sebelum sempat ku kenang
0 komentar:
Posting Komentar