Minggu, 02 Juni 2013

Ruang Jiwa Putroe Manggeng

* Bulan

Jika ku ibaratkan ada sebuah hati seperti bulan yang sedang bersinar terang dimalam mu, adakah engkau mempercayainya?

Aku tidak bermaksud untuk menjadi bulan di malammu.  Sebab, jika gemerlap dimalammu tak kunjung hilang, bulan hanya akan jadi bayangan semata yang samar-samar hilang cahaya. 


                                                  * Malam *

Biar senandung indah malam yang mengabarkan segala resah ini keharibaan hatimu, yang bahwasanya telah ku temukan perekat kepingan hati dalam harumnya kasihmu.
Aku menyukai mu seperti aku menyukai syair-syair cinta, tapi terkadang syair-syair itu sulit di fahami. Kemudian aku di tempatkan dalam sumur yang dipenuhi dengan airmata dan kesedihan, hanya karena sebuah syair yang sulit ku fahami? Tuhan, ampunkanlah aku, fahamkan keinginan hatiku 


 *Hujan di Pagi Juni dan kesirnaan *
Ketika tetes hujan pertama jatuh dari haribaan langit di pagi Juni, Tuhan, seperti mengantarkan secangkir air untuk dahaga yang tak terlepaskan bagi jiwa-jiwa yang dirundung sunyi. Tiada doa dan harapan yang dapat kami pintakan selain dari tetesan itu dapat memekarkan pohon hati dalam taman jiwa, semoga mendamaikan untuk mereka yang berjalan seiringan dibawah rindangnya. 

Kesirnaan ini seperti berjalan di pinggir pantai, ombak menghapus jejak sebelum sempat ku kenang

0 komentar:

Posting Komentar