Entah
bagaimana aku bisa menafsirkan segala rasa yang hadir di palung hati
ini, ia bagai sayap yang membuat ku mampu terbang menjelajahi negeri
cinta yang dipenuhi dengan kepura-puraan, ia bagai lentera yang
menerangi sejagad hitam nan kelam, ia bagai senja yang dipenuhi dengan warna-warni ketenangan dan kelembutan.
Ia adalah jiwa yang diam, melirik dengan sorot mata yang tajam dengan kelembutan dan keteduhan. Ia adalah kerinduan yang bersemayam dihati nan dalam, kerinduan yang hadir tanpa jarak, tanpa waktu dan tanpa syarat. Ia adalah senapan tanpa peluru megah, emas beracun, kuningan beracun atau besi yang diruncingkan. Ia senapan yang berpeluru kehangatan.
Ia dan ia adalah sejagad rasa yang tak mampu ku
tuangkan dalam rasa, tak mampu ku jelaskan pada hati dan ku beri jawab pada tanya. Hanya kemurahan tangan Tuhan yang mampu memberi kejelasan kisah ini akan bermuara
kemana.
Ah, akankah engkau percaya kata yang keluar dari pemabok berat? aku seorang pembual.
0 komentar:
Posting Komentar