Jumat, 19 Juli 2013

Selamat Berteman, Teman

Net
Izinkan kedua tanganku menutup semua bayangan buruk yang menghantui mata dan hatimu, izinkan kedua tanganku menampung air kesedihan yang menetes dari luka silammu yang nian dalam terpacang di palung hatimu. Aku melihat kerut luka yang merajut di wajahmu, garis-garis kebencian yang tersulam di ronamu dari goresan jemari hatimu. 

Mungkin tanganku tidak menjanjikan keindahan, seperti mengubah lukamu menjadi tawa, sedihmu menjadi senyuman, dan menggantikan derita yang engkau tangisi menjadi bahagia. Tapi hanya itu yang bisa kulakukan saat melihat hatimu terluka, matamu membendung tangis dan dadamu dipenuhi sesak.

Teman, bukan laut namanya jika tak bergelombang, dan setiap orang diciptakan hati untuk memahami orang yang lainnya. Tersebab itulah  kadang rasa sakit itu terlahir ketika yang lainnya terluka, manusia dengan manusia lainnya seperti satu tubuh, ada yang menjadi bagian mata, tangan, telinga dan lainnya. Tatkala satu bagian itu terluka, tergores yang lain juga merasa sakit setidaknya menyeringai.

Entahlah teman, mungkin aku tidak bisa mengerti sejauh itu tapi kalau merasa sakit dengan kesakitan mereka, aku merasakannya. Suami saudara sepupuku juga pernah diambil secara paksa, dan keponaanku yang masih merah terpaksa yatim. Aku juga pernah melihat saat saudara-saudaraku dikeluarkan isi perut, paha, kepala, dan bola mata.  Meski itu telah berlalu, luka akan tetap membekas, biar waktu yang memberi kesembuhan dan hikmah dibalik semuanya. Ingat, meja keadilan itu ada bahkan seadil-adilnya.

***

Selamat berteman, teman. Namanya biar aku saja yang tahu, entah itu pun nama sungguhan sebab jaman sekarang terlalu sulit untuk dipercaya. Tapi apalah arti sebuah nama, jika hati sudah terikat, jiwa kian memberi makna. Upss, jangan salah faham, hanya berteman.(maaf, memuji berlebihan) hehehe.

Mari bertemu dalam sastra, berbagi, bercerita disini. Diruang kendali fikiran, terbebas dari segala aturan, dan mata-mata. Mari melangkah bersama dengan Ruang Jiwa. Ini kado pertemanan aku untuk mu, bagaimana dengan kado mu? hehehe

0 komentar:

Posting Komentar